Konferensi Laut PBB 2025 Digelar di Nice, Prancis

Konferensi Laut PBB 2025 Digelar di Nice, Prancis

Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2025 resmi akan diselenggarakan di kota pesisir Nice, Prancis. Forum tingkat tinggi ini dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025 dan akan menjadi ajang penting dalam memperkuat komitmen global terhadap perlindungan dan pemulihan ekosistem laut yang kian terancam. Negara-negara anggota PBB, ilmuwan kelautan, lembaga swadaya masyarakat, serta sektor swasta akan berkumpul untuk membahas tantangan dan solusi terhadap krisis lautan global yang semakin mendesak.

Pemilihan Nice sebagai tuan rumah bukanlah tanpa alasan. Kota ini tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata populer di tepi Laut Mediterania, tetapi juga mencerminkan betapa pentingnya menjaga ekosistem pesisir dari ancaman seperti polusi plastik, perubahan iklim, dan penangkapan ikan berlebihan. Konferensi ini diharapkan menjadi platform kolaboratif untuk mempercepat aksi nyata menuju keberlanjutan laut.

Konferensi PBB tentang Kelautan 2025: Mema... | Gaya One

Krisis Lautan di Tengah Perhatian Dunia

Lautan dunia tengah berada dalam kondisi genting. Menurut laporan PBB, lebih dari 30% spesies laut terancam punah akibat aktivitas manusia. Selain itu, peningkatan suhu air laut, pengasaman, serta penurunan kadar oksigen akibat perubahan iklim memperburuk kondisi ini. Polusi plastik juga menjadi sorotan utama, dengan jutaan ton sampah plastik mengalir ke laut setiap tahunnya, merusak habitat dan membahayakan kehidupan laut.

Isu lain yang akan dibahas dalam konferensi adalah eksploitasi sumber daya laut secara tidak berkelanjutan. Aktivitas seperti penambangan dasar laut dan penangkapan ikan skala industri telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang sulit dipulihkan. Oleh karena itu, perlindungan kawasan laut, tata kelola perikanan yang berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas negara berkembang menjadi prioritas utama dalam agenda pertemuan.

Tujuan dan Harapan dari Konferensi

Konferensi Laut PBB 2025 bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 14: “Melestarikan dan memanfaatkan samudra, laut, dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.” Diharapkan, negara-negara peserta akan menyepakati langkah konkret, seperti pembentukan kawasan konservasi laut baru, pengurangan emisi karbon dari sektor maritim, serta pendanaan internasional untuk penelitian dan restorasi laut.

Presiden Prancis, dalam pernyataan resminya, menyebut konferensi ini sebagai “momen kritis untuk menyelamatkan laut dunia bagi generasi mendatang.” Prancis juga berkomitmen mendorong terbentuknya perjanjian internasional yang mengikat secara hukum untuk melindungi wilayah laut lepas yang belum memiliki status hukum jelas.

Partisipasi Global dan Peran Indonesia

Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia diharapkan mengambil peran aktif dalam konferensi ini. Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi, Indonesia memiliki posisi strategis dalam diplomasi kelautan global. Delegasi Indonesia berpeluang menunjukkan praktik terbaik dalam pengelolaan laut berkelanjutan, termasuk program konservasi terumbu karang, penegakan hukum terhadap illegal fishing, serta pengembangan ekonomi biru.

Dengan fokus yang tajam pada krisis laut global, Konferensi Laut PBB 2025 di Nice diharapkan bukan hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga titik balik nyata menuju masa depan lautan yang sehat, lestari, dan berkeadilan.

1 Comment

  1. Hi, this is a comment.
    To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
    Commenter avatars come from Gravatar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *