Expo 2025 Osaka Dibuka: 28 Juta Pengunjung Diproyeksikan Jepang – Expo 2025 resmi dibuka di Osaka pada awal April 2025, menandai dimulainya salah satu ajang pameran internasional terbesar dan paling dinanti dalam dekade ini. Dengan tema “Designing Future Society for Our Lives” (Merancang Masyarakat Masa Depan untuk Kehidupan Kita), Expo ini menjadi panggung global bagi inovasi, teknologi, dan kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan masa depan umat manusia.
Pameran dunia yang akan berlangsung hingga Oktober 2025 ini diproyeksikan akan menarik sekitar 28 juta pengunjung dari seluruh dunia. Jepang pun mempersiapkan diri dengan infrastruktur modern dan sistem transportasi canggih untuk mendukung kelancaran kegiatan berskala global tersebut.
Ajang Teknologi dan Kolaborasi Internasional
Expo 2025 diadakan di pulau buatan Yumeshima di Teluk Osaka, dengan luas area pameran mencapai lebih dari 150 hektare. Sebanyak lebih dari 150 negara dan organisasi internasional berpartisipasi, termasuk Amerika Serikat, China, Jerman, Indonesia, dan Uni Eropa. Setiap paviliun menampilkan visi masing-masing negara terhadap masa depan, mulai dari kecerdasan buatan, energi bersih, teknologi kesehatan, hingga inovasi pertanian berkelanjutan.
Paviliun Jepang, yang menjadi pusat perhatian utama, menampilkan konsep “Smart Life City”—kota masa depan yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, sistem transportasi otonom, dan layanan kesehatan digital berbasis AI. Sementara itu, paviliun negara-negara berkembang menyoroti bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengatasi kemiskinan, krisis iklim, dan ketimpangan akses pendidikan.
Komisaris Jenderal Expo 2025, Hiroyuki Ishige, dalam pidato pembukaan menyatakan bahwa Expo ini bukan hanya tempat memamerkan teknologi, tetapi juga ruang kolaborasi dan dialog global. “Kami ingin dunia tidak hanya melihat inovasi, tetapi juga merasakan pentingnya solidaritas dan kemanusiaan di tengah era perubahan cepat,” katanya.
Peluang Ekonomi dan Diplomasi Budaya
Pemerintah Jepang memperkirakan bahwa Expo ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan ribuan lapangan kerja baru, serta menghidupkan kembali sektor pariwisata dan UMKM yang terdampak pandemi COVID-19. Hotel, restoran, dan sektor transportasi di wilayah Kansai dilaporkan mengalami lonjakan permintaan sejak beberapa bulan sebelum pembukaan resmi.
Selain menjadi ajang ekonomi, Expo juga menjadi platform penting untuk diplomasi budaya. Berbagai pertunjukan seni tradisional dan kontemporer dari berbagai negara diadakan setiap hari, menciptakan suasana yang penuh warna dan meriah di seluruh arena pameran. Program pertukaran pelajar dan forum pemuda juga menjadi bagian integral dari kegiatan, menumbuhkan semangat kolaborasi lintas generasi dan bangsa.
Harapan dari Asia untuk Dunia
Expo 2025 menjadi pameran dunia pertama yang diadakan di Asia Timur sejak Expo Shanghai 2010. Jepang, yang sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Expo 1970 juga di Osaka, berharap dapat mengulang kesuksesan tersebut dan memperkuat posisi sebagai pusat inovasi dan perdamaian global.
Dengan 28 juta pengunjung yang diproyeksikan hadir, Expo 2025 Osaka diharapkan menjadi momentum besar dalam merancang masa depan dunia yang lebih inklusif, cerdas, dan berkelanjutan—sebuah visi yang kini menjadi kebutuhan mendesak di tengah tantangan global yang kompleks.